Cara
Main Game Berat di komputer jelek(VGA Card Virtual)
SwiftShader adalah murni
tercepat di dunia 3D software renderer dengan kelas DirectX ® 9.0 fitur,
termasuk dukungan untuk fitur-fitur grafis canggih seperti Shader Model 2.0,
predikasi, floating point rendering, stensil, dan banyak lagi. SwiftShader
dibangun untuk menyediakan API yang sama bahwa pengembang sudah menggunakan
untuk permainan dan aplikasi. Hal ini memungkinkan untuk secara langsung ke SwiftShader
mengintegrasikan aplikasi tanpa perubahan apapun pada kode sumber. SwiftShader
dapat membuat permainan yang rumit seperti Half Life 2 sepenuhnya dalam
perangkat lunak.
SwiftShader melakukan
antara 50 dan 100 kali lebih cepat dibandingkan Microsoft Direct3D ® Reference
Rasterizer di tes dengan aplikasi sampel dan dapat mencapai kinerja yang
melebihi low end hardware grafis terintegrasi dalam banyak kasus. Belum pernah
terjadi sebelumnya ini SwiftShader mencapai tingkat performa dengan sangat dinamis
mengkompilasi kode dioptimalkan khusus untuk suatu aplikasi kebutuhan render
3D. SwiftShader saat ini tersedia untuk x86 CPU Intel SSE dengan set instruksi
multimedia ekstensi. SwiftShader berjalan pada Microsoft Windows 98 dan yang
lebih tinggi, atau di Linux melalui’s Cedega portabilitas TransGaming
teknologi. SwiftShader juga dapat digunakan pada MacOS X dalam hubungannya
dengan TransGaming’s Cider teknologi.
Teknologi
Download SwiftShader
Demo Untuk informasi lebih lanjut tentang teknologi di belakang SwiftShader,
sebuah SwiftShader demo, dan informasi tentang bagaimana SwiftShader dapat
mengintegrasikan dengan aplikasi Anda, silakan lihat halaman Teknologi
SwiftShader kami.
Memainkan game-game berat memang agak
berat di ongkos. Dan teman saya sudah membuktikannya. Dia rela mengeluarkan
jutaan rupiah hanya buat membeli VGA Card yang up to date. Maklumlah, game
sudah menjadi seperti sarapannya sehari-hari, lagian orang tuanya juga lumayan
kaya, so there are no problem.
Tapi bagi saya itu adalah big problem. Saya itu khan suka banget main game,
bahkan keahlian game saya bisa disandingkan dengan para gamer terhebat di
kampung saya. Yang namanya gamer sejati pastilah penginnya maen game terbaru
setelah menamatkan game yang lama. Sementara itu game yang baru itu sudah
menggunakan teknologi yang jauh lebih modern bila dibandingkan dengan
player-nya (yaitu komputer saya). Kebanyakan game terbaru yang saya mainkan
tidak kompatibel dengan VGA card saya. Sempat saya berpikir untuk membeli VGA
card baru tetapi ditentang ortu karena harganya tidak manusiawi (ya iyalah…khan
mau beli VGA bukan beli manusia…). Akhirnya saya urungkan niat saya untuk
memainkan game terbaru itu dan menyimpan DVD-nya di bawah bantal (sapa tahu
bisa ngimpi memainkannya).
interface 3D Analyzer V 2.36
Beberapa waktu lalu saya sempat googling dan menemukan, ternyata ada emulator
yang fungsinya mirip dengan VGA card. Jadi emulator tersebut adalah semacam VGA
card virtual yang mampu mendukung game-game kelas berat agar bisa dimainkan di
komputer dengan VGA onboard sekalipun. Pertama kali membacanya saya gak
percaya, tapi setelah mencobanya baru saya percaya. Dan akhirnya saya bisa
memainkan game terbaru favorit saya itu.
Kok bisa ya? Selidik punya selidik ternyata prinsip kerjanya adalah menggunakan
CPU komputer anda. Umumnya, VGA onboard atau VGA-VGA card tipe lama tidak
mendukung pixel shader 2.0 atau VGA non-TnL. Padahal, seperti yang kita ketahui
bahwa kebanyakan game sekarang membutuhkan minimal VGA card yang men-support
Pixel Shader 2.0. Dengan adanya emulator tersebut, CPU diperintahkan untuk
menerjemahkan code-code tertentu untuk divisualisasikan/ditampilkan dalam
bentuk gambar 3 Dimensi (3D rendering). Jadi tugas/beban VGA card tidak terlalu
berat karena dibantu oleh CPU tadi. Perlu diketahui, bila tugas VGA card
terlalu berat maka aplikasi game tidak dapat dijalankan dan muncul error window
(yang ada tulisan “don’t send”).
Ada 2 program emulator Pixel Shader yang saya temukan, yaitu 3D analyzer (ToMMTi-Systems) dan SwiftShader
(TransGamming). Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Yang
jelas, keduanya menggunakan CPU untuk membantu me-render environment game yang
anda mainkan. Saya tidak mengharuskan menggunakan aplikasi tersebut di atas
untuk memainkan game favorit anda, karena banyak thread di forum-forum yang
menyebutkan bahwa program-program tersebut belum bisa 100% memainkan semua game
terbaru. Tapi menurut saya hampir 70% game-game terbaru yang beredar saat ini
bisa dimainkan dengan kedua program tersebut. Cara setting programnya memang
tidak dicantumkan di dalam program, jadi kita hanya bisa trial and error saja.
Tapi yang jelas, selama saya menggunakan kedua program tersebut, saya belum
pernah mengalami kerusakan pada hardware komputer saya. Jadi menurut saya,
program tersebut cukup aman bagi CPU ataupun hardware komputer anda lainnya.
Bagaimana dengan anda? Semoga artikel ini bisa membantu.
DOWNLOAD 3D ANALYZE
DOWNLOAD SWIFTSHADER v2.1
TUTORIAL 3d ANALYZE
Klo Agan Agan Punya Komputer Dengan Spesifikasi Berikut
1GB DDR RAM
Pentium 4 (2.4 GHz)
Onboard Graphics Card (Intel) with 64 MB graphics
memory
Bisa Jadi
GB DDR RAM
Pentium 4 (2.4 Ghz)
NVIDIA GeForce FX 5900 Ultra with 128 MB graphics memory.
Apa yang berubah sob??? udah pada tau kan?? Okelah kalau begitu, kita
lanjuuutttt,, Hehehe
Cara menggunakan tool 3D Analyze (Virtual Graphics Emulator) kira-kira
sebagai berikut :
- Jalankan aplikasi 3D Analyze yang sudah sobat blogger download.
- Cari file
game yang akan sobat coba mainkan dengan meng-klik menu SELECT. Bila sudah
klik Open.
- Kemudian setting seperti gambar dibawah ini (yang saya
beri tanda warna merah)
- Bila sudah, jangan lupa klik save batch file (untuk
menyimpan setting seperti ini)
- Selesai
Berikut kira-kira daftar game yang
sudah di uji dan berjalan dengan baik menggunakan tool 3D Analyze ini.
Daftar Games yang Sudah Berhasil
Alexander (needs confirmation)
* Act of War: Direct Action
* Advent Rising
* Attack on Pearl Harbour
* Battlestations: Midway
* Black & White 2
* Black & White 2: Battle of the Gods
* BloodRayne 2
* Boiling Point: Road to Hell
* Brothers in Arms: Earned in Blood
* Brothers in Arms: Road to Hill 30
* Caesar IV
* Call of Cthulhu: Dark Corners of the Earth
* Chaotic
* The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch and the Wardrobe
* The Chronicles of Riddick: Escape from Butcher Bay
* Colin McRae Rally 2005
* Company of Heroes
* Darkstar One
* Deus Ex: Invisible War
* Devil May Cry 3 (Use skip pixel shaders options, force 100 Hz, check
performance mode, force SwTnL; Tested on Intel 865 onboard graphics)
* Earth 2160
* Empire Earth 2
* Empire Earth 2: The Art of Supremacy
* Eragon
* Fable: The Lost Chapters
* F.E.A.R.
* Half-Life 2: Episode Two
* Heroes of Might and Magic V
* Heroes of Might and Magic V: Hammers of Fate
* Heroes of Might and Magic V: Tribes of the East
* Just Cause
* Knight Of The Temple 2
* Lego Star Wars: The Video Game
* Lego Star Wars II: The Original Trilogy
* Lord of the Rings Online
* Lord of the Rings: The Return of the King (Required LOTR Texture Fix)
* Marc Ecko’s Getting Up: Contents Under Pressure
* Marvel: Ultimate Alliance
* Medal of Honor: Pacific Assault
* Medieval II: Total War
* Medieval II: Total War Kingdoms
* Mega Man X8
* Men of Valor
* Need for Speed Carbon
* Paws & Claws Pet Vet 2 Healing Hands
* Pirates of the Caribbean: The Legend of Jack Sparrow
* Portal
* Project: Snowblind
* Prince of Persia: The Sands of Time [Click here for detailed settings.
Thanks, Vatsal!]
* Psychonauts
* Richard Burns Rally
* Roboblitz
* Serious Sam 2
* Silent Hill 3
* Silent Hill 4 (Performance > force SW TnL, Hardware Limits(cap bits) >
all, Vendor ID 0, Device ID 0, ANTI DETECT MODE > shaders and textures ).
* Silent Hunter III
* Sniper Elite
* Spellforce 2: Shadow Wars
* Star Wars: Republic Commando (works with some texture problems)
* Sudeki
* Team Fortress 2
* Test Drive Unlimited
* The Godfather: The Game
* The House of the Dead III
* The Lord of the Rings: The Battle for Middle-Earth II
* The Matrix: Path of Neo
* Thief: Deadly Shadows
* Titan Quest
* Titan Quest: Immortal Throne
* Toca Race Driver 3 (launches, but isn’t playable)
* Tom Clancy’s Rainbow Six: Lockdown
* Tom Clancy’s Splinter Cell: Chaos Theory
* Tom Clancy’s Splinter Cell: Pandora Tomorrow
* Tony Hawk’s American Wasteland
* Top Spin
* Total World Demo
* Wildlife Park 2
* Winning Eleven/ Pro Evolution Soccer series on PC (although playable frame
rates are possible with a Geforce 4 MX if used with a fast enough CPU)
* Worms 4: Mayhem
* Virtua Tennis 3
* Crazy Taxi 3
* Command & Conquer 3: Tiberium Wars (requires hardware TnL, per EA.com
Tech Support)
* F.E.A.R. Extraction Point (needs confirmation)
* F.E.A.R. Perseus Mandate (needs confirmation)
* Genesis Rising: The Universal Crusade
* Loki: Heroes of Mythology (needs confirmation)
* The Settlers: Rise of an Empire
* X3: Reunion
* Battlefield 2
* Battlefield 2: Special Forces
* Battlefield 2142
* Battlefield 2142: Northern Strike
* Hitman: Blood Money
* Star Trek: Legacy
* Resident Evil 4
Jadi intinya software ini bekerja dengan cara mengambil memory RAM kemudian
dijadikan virtual VGA.
NB : Settingan di atas tidak mutlak dan wajib di ikuti, silhakan
sobat blogger bereksperimen sendiri agar menemukan hasil yang lebih maksimal.
Ok
Selamat Mencoba
Tutorial menggunakan swiftshader v 2.1
Tutorial ini akan segera berjalan
Anda melalui langkah-langkah yang diperlukan untuk menggunakan SwiftShader.
SwiftShader mencoba untuk meniru proses grafis penuh seperti pixel shader
dukungan, mengapung, rendering, stensil dan banyak lagi. Oleh karena itu dapat
digunakan untuk mencoba dan menjalankan beberapa permainan 3D Analyzer dengan
yang tidak memecahkan masalah.
1. Download SwiftShader, Anda bisa mendapatkannya dari ‘Download’ section.
2. Ekstrak isinya ke sebuah folder sementara.
3. Salin d3d8.dll, d3d9.dll dan swiftshader.ini dari folder sementara ke dalam
folder di mana permainan executable terletak
(biasanya di direktori instalasi, tetapi jika direktori instalasi anda kosong,
periksa subfolder di dalamnya; mereka biasanya berada di
subfolder ‘bin’)
4. Bukalah swiftshader.ini dengan notepad atau WordPad, dan edit pilihan yang
diperlukan. Berikut ini adalah ikhtisar dari apa pilihan yang ada:
[Kemampuan]
PixelShaderVersion = 21>> – mendefinisikan maksimum pixel shader versi,
misalnya 21 = 2.1, 20 = 2.0, 10 = 1,0
VertexShaderVersion = 21>> – mendefinisikan versi shader dhuwur maksimum,
misalnya 21 = 2.1, 20 = 2.0, 10 = 1,0
TextureMemory = 512>> – mendefinisikan tekstur memori, jika permainan
berjalan terlalu lambat, coba ubah ke 1024 (hanya jika Anda memiliki 1GB RAM)
[Cache]
VertexRoutineCacheSize = 1024>> – jangan sentuh ini
PixelRoutineCacheSize = 1024>> – jangan sentuh ini
SetupRoutineCacheSize = 1024>> – jangan sentuh ini
VertexCacheSize = 64>> – jika permainan berjalan terlalu lambat, ubah ke
128, ada yang lebih tinggi akan membuat permainan lebih lambat
[Kualitas]
TextureSampleQuality = 1>> – jangan menyentuhnya, menurunkan kualitas
sampel tidak akan memperbaiki kinerja
MipmapQuality = 0>> – default pada 0, jadi jangan menyentuhnya
PerspectiveQuality = 2>> – jangan sentuh
TranscendentalPrecision = 2>> – jangan sentuh
[Processor]
THREADCOUNT = 0>> – perubahan ke 2 jika anda memiliki dual core, 4 untuk
quad core, atau tinggalkan itu pada 0 untuk single core CPU
EnableSSE2 = 1>> – 0 = disabled, 1 = enabled, biarkan diaktifkan
EnableSSE3 = 1>> – 0 = disabled, 1 = enabled, biarkan diaktifkan
EnableSSSE3 = 1>> – 0 = disabled, 1 = enabled, biarkan diaktifkan
5. Menjalankan permainan! Jika permainan tua, seharusnya berjalan mulus.
Permainan yang lebih baru biasanya dijalankan pada tingkat berombak, biasanya
unplayable. Memiliki
kesenangan!